Rosella
ROSELLA
Tanaman rosela (Hibiscus sabdariffa L.) sejak abad ke-19
mulai dikembangkan di Indonesia. Rosela merupakan herba tahunan yang bisa
mencapai ketinggian 0,5-3 m. Tanaman ini membutuhkan keadaan iklim dengan curah
hujan yang cukup dan sinar matahari yang banyak. Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) cocok ditanam di daerah dataran rendah
hingga ketinggian 800 m (Rukmana,2001; Maryani dan Lusi, 2008).
Tanaman rosela
berupa semak yang berdiri tegak dengan tinggi 0,5- 5 m. Ketika masih muda,
batang dan daunnya berwarna hijau. Ketika beranjak dewasa dan sudah berbunga,
batangnya berwarna coklat kemerahan. Batang mempunyai bentuk silindris, dan
berkayu, serta memiliki banyak percabangan. Pada batang melekat daun- daun yang
tersusun berseling, berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan pertulangan
menjari dan tepi beringgit. Ujung daun ada yang runcing atau bercangap. Tulang
daunnya berwarna merah. Panjang daun dapat mencapai 6- 15 cm dan lebar 5-8 cm. Akar yang menopang
batangnya berupa akar tunggang. Bunga muncul pada ketiak daun. Bunganya
berbentuk corong yang tersusun dari 5 helai daun mahkota. Kelopak bunga
berbentuk menguncup dan dibentuk dari 5 helai daun kelopak (Suryaatmaja dan
Nelistya, 2009). Rosela memiliki buah yang bebentuk kotak kerucut, berambut,
terbagi menjadi 5 ruang, berwarna merah. Bentuk biji menyerupai ginjal,
berbulu, dengan panjang 5 mm dan lebar 4 mm. Saat masih muda, biji berwarna
putih dan setelah tua berubah menjadi abu- abu (Maryani dan Lusi, 2008).
Kandungan Kimia Tumbuhan
Menurut
penelitian Mahadevan et al. (2009),
tanaman rosela banyak mengandung flavonoid seperti hibiscitrin dan hibiscetin. Kelopak
bunga rosela segar mengandung protein dan mineral, seperti besi, fosfor,
kalsium, mangan, aluminium, magnesium, natrium dan kalium. Selain itu juga
terdapat kalsium sitrat, asam askorbat, gossypetin, dan hibiscin klorida. Pada
kelopak bunga rosela kering paling banyak mengandung flavonoid gossypetin,
hibiscetin, dan sabdaretin. Daun pada bunga rosela mengandung protein, lemak
karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, thiamin, riboflavin, niacin, dan
asam askorbat. Biji bunga rosela merupakan sumber mineral seperti fosfor,
magnesium, kalsium, lysin, dan tryptophan.
Kelopak bunga
rosela diketahui mengandung senyawa antioksidan yaitu flavonoid, gossypetine, dan hibiscetine. Kelopak bunga rosela segar kaya akan riboflavin, asam
askorbat, niasin, kalsium, dan besi yang baik untuk nutrisi (Qi et al, 2005). Kelopak bunga rosela memiliki banyak manfaat dalam
kesehatan antara lain antihipertensi, hepatoprotective,
antioksidan, antikanker, antihiperlipidemia (Mahadevan et al, 2009).
Comments
Post a Comment